PAKET TERBAIK WISATA ZIARAH NAPAK TILAS MAKAM SUNAN GUNUNG JATI
-CIREBON-
(Fullday 1 hari)
Makam Sunan Gunung Jati merupakan satu dari sembilan makam para wali, atau disebut juga Wali Songo yang sering dijadikan sebagai wisata religi, atau tempat untuk berziarah, sekaligus sebagai jejak sejarah penyebaran Islam di Indonesia.
Makam Sunan Gunung Jati terletak di Kabupaten Cirebon, dan menjadi salah-satu tempat ziarah yang paling sering dikunjungi di Jawa Barat. Kunjungan ke Makam Sunan Gunung Jati bukan hanya didominasi oleh warga Jawa Barat saja, namun dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.
Selain itu, mereka yang datang bukan hanya dari kalangan umat Islam saja. Tidak sedikit dari mereka yang beragama Buddha, dan Konghucu datang berziarah ke makam tersebut.
Tentu saja terdapat alasan kuat kenapa bisa seperti itu. Salah-satu alasannya karena di kawasan Makam Sunan Gunung Jati terdapat makam istrinya yang bernama Putri Ong Tien Nio, yang berasal dari keturunan Cina, tepatnya keturunan Kaisar Dinasti Ming.
Perlu diketahui terutama bagi anda yang belum pernah ke Makam Sunan Gunung Jati, bahwa kawasan ini merupakan objek wisata religi. Sehingga fasilitas yang disajikanpun untuk mendukung kenyamanan wisata religi.
Dan inilah beberapa fasilitas yang ada di objek wisata Makam Sunan Gunung Jati:
• Area parkir
• Toilet
• Warung penjual makanan, minuman, dan souvenir.
• Mushola
• Juru Kunci yang akan pemandu wisata religi pengunjung
Perlu diketahui bahwa Sunan Gunung Jati berasal dari keturunan Syarif Abdullah Umdatuddin, dan Nyai Rara Santang. Rara Santang sendiri adalah putri dari Prabu Siliwangi.
Sunan Gunung Jati diperkirakan lahir antara tahun 1448 – 1450 Masehi. dan nama asli Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah, atau disebut juga Sayyid Al-Kamil.
Pada tahun 1470, Sunan Gunung Jati menginjakkan kaki di Cirebon. Dan baru pada tahun 1479, beliau diangkat sebagai Raja Cirebon ke-2, atau Kesultanan Cirebon.
Sunan Gunung Jati wafat di usia 120 tahun, tepatnya di tahun 1568 Masehi. Sunana Gunung Jati memiliki istri yang berasal dari keturunan Cina, putri Kaisar Dinasti Ming yang bernama Putri Ong Tien Nio.
1. Pintu Utama Dan 7 Sumur
Makam Sunan Gunung Jati terletak di area pemakaman yang paling tinggi, atau biasa disebut dengan pintu ke 9. Untuk menuju lokasi utama Makam Sunan Gunung Jati terdapat akses berupa tangga, dan melalui beberapa pintu utama yang berjumlah 9 pintu.
Hanya saja, tidak sembarang orang yang bisa masuk dan diijinkan ke lokasi utama Makam Sunan Gunung Jati. Salah-satu yang diperbolehkan adalah keturunan Sunan Gunung Jati.
Selain itu, bagi para peziarah yang datang biasanya dianjurkan untuk mandi di lokasi 7 sumur. Lokasinya berada di seberang kawasan Makam Sunan Gunung Jati.
Adapun nama 9 pintu utama yang ada di kawasan Makam Sunan Gunung Jati adalah sebagai berikut:
• Pintu Pasujudan
• Pintu Gapura
• Pintu Krapyak
• Pintu Ratnakomala
• Pintu Jinem
• Pintu Rararog
• Pintu Kaca
• Pintu Bacem
• Pintu Teratai
2. Makam Putri Ong Tien Nio
Selain terdapat Makam Sunan Gunung Jati, serta makam dari keturunan Sunan Gunung Jati, maka di area tersebut juga terdapat satu makam yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para peziarah.
Makam yang dimaksud adalah makam Putri Ong Tien Nio, seorang putri keturunan Cina yang berasal dari Kekaisaran Dinasti Ming, sekaligus sebagai istri Sunan Gunung Jati.
Area makam putri tersebut didominasi oleh ornamen – ornamen khas Cina. Dan makam tersebut tidak hanya dikunjungi oleh umat Islam saja, tetapi dari agama yang lainpun datang berziarah ke makam Putri Ong Tien Nio.
Jika dilihat dari dalilnya, ada sejumlah dalil yang bisa kita temukan terkait ziarah kubur dan rangkaian amaliyah di dalamnya. Melansir dari Buku A-Z Ziarah Kubur dalam Islam karya Firman Arifandi.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku telah melarang kalian untuk berziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahlah karena akan bisa mengingatkan kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian dengan menziarahinya. Barangsiapa yang ingin berziarah maka lakukanlah dan jangan kalian mengatakan ‘hujran’ (ucapan-ucapan batil)”. (HR Muslim)
Imam Ash Shan’ani menjelaskan bahwa hadits ini menunjukan tentang diisyarakatkannya ziarah kubur dan menjelaskan tentang hikmah yang terkandung di dalam hadits tersebut.
Ziarah kubur bukan hal yang dilarang. Hukumnya mustahab (dianjurkan). Di awal perjalanan Islam perbuatan ini memang dilarang untuk menutup akses syirik. Ketika tauhid telah tertanam di hati para sahabat, ziarah kubur ini diizinkan dengan tata cara yang diisyaratkan.
Siapa saja boleh berziarah sesuai dengan syariatnya. Tujuannya hanya untuk mendoakan, bukan untuk penganggungan manusia dan perbuatan syirik di mana hal tersebut bertentangan dengan Islam yang berlandaskan tauhid.
Kita dapat mengambil pelajaran dari ziarah untuk mengingat akhirat dan motivasi dalam mengarungi kehidupan dunia yang fana. Sehingga akan timbul rasa takut kepada Allah SWT, mendorong diri untuk selalu memikirkan akhirat dan memperbanyak amalan maupun ibadah.
Demikian tujuan ziarah kubur yang dapat kita pahami. Perlu digarisbawahi bahwa sejatinya hanya Allah SWT satu-satunya yang dapat kita sembah dan hanya kepadaNya kita meminta segala pertolongan. Untuk itu jangan sampai kita salah pemahaman mengenai tujuan ziarah kubur. Lalukan perbuatan ini sesuai apa yang telah diajaran Nabi Muhammad SAW.












